- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
: Foto oleh LPPL Radio Suara Lumajang
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K
Lumajang, InfoPublik – Semangat belajar siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Wanita Lumajang membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.
Dari ruang-ruang kelas sederhana, lahir pelajaran berharga bagi para guru bahwa pendidikan sejati adalah soal kesabaran, keikhlasan, dan penguatan nilai kemanusiaan.
Kepala SLB Bhakti Wanita Lumajang, Roby Dian Darmawan, menegaskan bahwa keberadaan siswa luar biasa bukan sekadar tantangan akademik, melainkan sumber inspirasi nyata.
“Setiap keberhasilan kecil siswa, entah menulis huruf pertama atau mengucapkan kata dengan jelas, menjadi kebahagiaan besar bagi kami. Itu bukti bahwa keterbatasan tidak pernah menghalangi anak-anak untuk berkembang,” ujarnya saat Talkshow Jelita di LPPL Radio Suara Lumajang, Jumat (29/8/2025).
Menurutnya, ketekunan siswa berkebutuhan khusus dalam menghadapi hambatan menjadi teladan bagi para pendidik. Dengan segala keterbatasan, mereka tetap menunjukkan keberanian, rasa percaya diri, dan semangat hidup yang tinggi.
“Bagi kami, anak-anak ini adalah guru kehidupan yang mengajarkan arti perjuangan tanpa putus asa,” imbuhnya.
Pendidikan di SLB Bhakti Wanita tidak hanya menekankan keterampilan akademik, tetapi juga membentuk kemandirian, rasa percaya diri, serta kemampuan bersosialisasi. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan hak pendidikan bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.
Para guru di SLB meyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus adalah anugerah dengan misi kemanusiaan. Melalui interaksi sehari-hari, para pendidik belajar pentingnya empati, ketulusan, dan rasa syukur.
“SLB bukan hanya tempat belajar bagi siswa, tetapi juga ruang pembelajaran batin bagi guru. Kami belajar untuk ikhlas, sabar, dan penuh kasih,” tutur Roby.
Lebih dari itu, keberadaan SLB menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa inklusi sosial merupakan kunci membangun bangsa yang adil dan berkeadaban. Anak-anak luar biasa bukanlah kelompok yang patut dikasihani, melainkan bagian dari generasi penerus bangsa yang memiliki hak, potensi, dan kontribusi.
Pemerintah Kabupaten Lumajang turut mendukung pendidikan inklusif dengan memastikan ketersediaan fasilitas, tenaga pendidik, serta akses yang memadai. Dukungan tersebut diharapkan mampu mencetak generasi yang cerdas sekaligus memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat.
“Anak-anak ini mengajarkan kepada kita semua bahwa masa depan tidak boleh dibatasi oleh kondisi. Justru dari mereka kita belajar arti perjuangan, dan dari mereka pula lahir keyakinan bahwa pendidikan dengan hati adalah jalan terbaik mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkas Roby.
(MC Kab. Lumajang/Bob/An-m)