Media Pemerintah Diharapkan Angkat Cerita Harapan dan Kesetaraan Sosial

: Redaktur Indonesia.go.id (IGID) Kristantyo Wisnubroto (kanan) dan Redaktur Pelaksana Indonesia.go.id Untung Sutomo (kiri) pada acara IGID Menyapa Surabaya dengan tema Sekolah Rakyat Belajar Bergerak Berdaya pada Kamis (7/8/2024). (Foto: Istimewa/KPM/Kemkomdigi)


Oleh Wandi, Kamis, 7 Agustus 2025 | 12:12 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 189


Surabaya, InfoPublik — Redaktur portal pemerintah indonesia.go.id, Kristantyo Wisnubroto, menyampaikan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat menjadi simbol keberpihakan negara terhadap keluarga miskin dan warga marginal yang selama ini sulit mengakses pendidikan formal. Dalam paparannya di acara IGID Menyapa Surabaya, Kristantyo menekankan bahwa tugas media pemerintah adalah mengangkat cerita harapan, bukan sekadar rutinitas birokrasi.

"Program Sekolah Rakyat bukan hanya tentang pendidikan, tapi tentang merawat rasa percaya diri warga yang selama ini merasa tidak dianggap. Di sinilah peran informasi publik dibutuhkan, untuk menghadirkan narasi positif yang membumi dan berakar dari realitas masyarakat," ujar Kristantyo dalam paparannya dalam acara IGID Menyapa Surabaya dengan tema Sekolah Rakyat Belajar Bergerak Berdaya pada Kamis (7/8/2024).

Ia mencontohkan bagaimana Sekolah Rakyat di berbagai daerah seperti Riau, Sumatra, dan Surabaya berhasil menghubungkan kembali keluarga-keluarga miskin dengan cita-cita pendidikan. Salah satu kisah yang ia sebut adalah tentang seorang ibu yang merasa anaknya akhirnya memiliki harapan masa depan setelah bergabung dengan Sekolah Rakyat.

"Kita tidak hanya bicara data BPS bahwa masih ada jutaan warga dengan pengeluaran di bawah Rp100 ribu per bulan. Tapi kita bicara wajah-wajah mereka, kisah mereka, perjuangan mereka. Itulah konten yang perlu diangkat oleh media pemerintah," tegasnya.

Ajakan Untuk Kolaborasi Narasi Daerah dan Pusat

Untuk itu, Wisnubroto menyoroti pentingnya kontribusi dari pemerintah daerah, dinas komunikasi, dan komunitas lokal dalam mengangkat cerita-cerita dari akar rumput. Ia mendorong agar Indonesia.go.id tidak hanya dipenuhi oleh konten pusat, tetapi juga narasi lokal yang kuat.

"Kalau tidak ada suara dari Nusa Tenggara Timur, Rote, atau dari pelosok Jawa Timur, maka kita gagal sebagai kanal nasional. Konten nasional harus mencerminkan keragaman suara masyarakat," katanya.

Menurutnya, jurnalisme publik yang dikembangkan oleh Indonesia.go.id tidak hanya mengejar viralitas atau formalitas kegiatan pemerintah. Sebaliknya, yang dikedepankan adalah visi dari program, perubahan yang dirasakan masyarakat, serta nilai kemanusiaan di balik kebijakan.

"Kami tidak ingin berita kami berhenti di 'menteri melakukan kunjungan kerja'. Kami ingin publik tahu apa dampaknya, apa perubahan yang terjadi, dan bagaimana program itu menjawab kebutuhan riil masyarakat," jelas Kristantyo Wisnubroto.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Juli
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 15:28 WIB
Remaja di Tengah Arus Digital, Peran Orang Tua Jadi Penentu
  • Oleh Wandi
  • Kamis, 7 Agustus 2025 | 18:18 WIB
Narasi Positif Harus Dibangun dari Fakta dan Kearifan Lokal
-->