Gresik Hidupkan Koperasi Merah Putih untuk Perkuat Ekonomi Desa

Gresik, Infopublik – Pemerintah Kabupaten Gresik menegaskan komitmennya menghidupkan Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh desa sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan. Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, khususnya agenda memperkuat ekonomi berbasis kemandirian desa, pemerataan pembangunan, dan penciptaan lapangan kerja.

Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, saat membuka pleno Tim Pendampingan KMP Gresik, Rabu (13/8/2025), menekankan bahwa KMP harus hadir sebagai kekuatan ekonomi yang nyata, bukan sekadar wacana.

“Pak Bupati menginginkan Koperasi Desa Merah Putih betul-betul hidup di Kabupaten Gresik. Proposal bisnis dan rencana aksi yang disusun harus dapat direalisasikan di lapangan,” ujar Wabup Alif di hadapan perwakilan universitas dan OPD terkait.

Tim pendampingan KMP digawangi Rian Pramana Suwanda dan melibatkan lima perguruan tinggi, yaitu Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Qomarudin, Universitas Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik, dan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). Mereka akan memfasilitasi pemetaan potensi desa, penyelarasan proses bisnis, penguatan kelembagaan, serta membuka akses pendanaan dari Himbara, dana desa, CSR, dan mitra swasta.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, selaku coach utama, memastikan arah pendampingan selaras dengan visi pembangunan daerah dan prinsip keberlanjutan. KMP diharapkan mengelola potensi lokal secara optimal, mulai dari sumber daya pesisir, hutan, dan air, hingga pengembangan energi alternatif, pariwisata, industri kreatif, dan usaha berbasis syariah.

Data Dinas Koperasi menunjukkan, dari 1.569 koperasi di Gresik, sebanyak 816 aktif, dengan 344 koperasi desa berpotensi menjadi embrio KMP. Melalui pendampingan terstruktur, KMP ditargetkan mampu meningkatkan kinerja BUMDes, memperluas lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan ekonomi desa.

Program ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah daerah dalam mendukung transformasi ekonomi desa yang berkelanjutan, sejalan dengan arah kebijakan nasional yang menempatkan desa sebagai garda terdepan pertumbuhan ekonomi inklusif. (nnd/edited by Diskominfo Kab. Gresik)