Menag Nasaruddin Umar: Lebih Baik Aktif Beragama daripada Jauh dari Nilai Spiritual

: Menteri Agama RI Nasaruddin Umar saat memberi pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Provinsi Jambi di Asrama Haji Jambi, Minggu (29/6/2025).(Foto Istimewa/Humas Kemenag)


Oleh Wandi, Senin, 30 Juni 2025 | 19:00 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 370


Jambi, InfoPublik — Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya mengedepankan pendekatan yang ramah, inklusif, dan humanis dalam kehidupan beragama. Ia juga mendorong agar masyarakat Indonesia tak mudah curiga terhadap perbedaan cara beragama dan menghindari sikap saling menyalahkan atas dasar tafsir keagamaan yang berbeda.

Hal ini disampaikan Menag saat memberi pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Provinsi Jambi di Asrama Haji Jambi, Minggu (29/6/2025).

“Jangan membenci agama, jangan membenci orang beragama, dan jangan sentimen terhadap umat beragama,” pesan Menag sebagaimana siaran persnya yang diterima InfoPublik.

Menurutnya, keberagamaan yang sehat akan menciptakan masyarakat yang saling menghormati, bukan memecah-belah. Ia menekankan bahwa tafsir tunggal yang dipaksakan hanya akan melahirkan konflik, bukan harmoni.

Menag Nasaruddin mengangkat keteladanan Rasulullah SAW yang bersikap inklusif terhadap pemeluk agama lain. Ia mencontohkan bagaimana Rasulullah mempersilakan tokoh-tokoh Kristen Ortodoks dan Zoroaster beribadah di Masjid Nabawi karena saat itu di Madinah belum tersedia rumah ibadah lain.

“Ini menunjukkan kelapangan hati seorang pemimpin agama. Masjid menjadi ruang bersama, bukan hanya milik satu kelompok,” ujar Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat tersebut.

Menag menekankan bahwa keberagamaan yang aktif harus dihargai dan didorong. “Lebih baik orang itu aktif beragama, daripada jauh dari nilai-nilai spiritual. Sebab jika jauh dari nilai agama, bisa muncul perilaku menyimpang seperti kebohongan, korupsi, dan kekerasan,” jelasnya.

“Kalau semua umat beragama menjalankan agamanya dengan taat, maka tidak akan ada kejahatan. Semua agama melarang pembunuhan, pencurian, dan penculikan,” tambah Menag.

Dalam kesempatan itu, Menag juga melantik pengurus Ittihadul Persaudaraan Imam Masjid (IPIM), serta menyaksikan deklarasi kerukunan tokoh lintas agama Provinsi Jambi, dan pengukuhan pemuda dan perempuan lintas agama.

Ia berpesan agar imam masjid memaknai perannya secara luas, bukan hanya sebagai pemimpin salat, tetapi sebagai figur sosial dan moral di tengah masyarakat.

“Imam berasal dari akar kata ‘umm’ yang berarti cinta kasih dan visi ke depan. Imam harus berwibawa, tidak cukup hanya pintar mengaji, tetapi juga harus konsisten dalam akhlak dan kepemimpinannya,” ungkapnya.

Menag mengingatkan kembali fungsi strategis masjid dalam sejarah Islam. Masjid, kata dia, sejak zaman Rasulullah telah menjadi pusat pemberdayaan umat. "Masjid Nabi bukan hanya tempat salat, tapi juga sekretariat negara, rumah sakit, balai pertemuan, tempat pendidikan, bahkan seni dan keterampilan,” jelas Menag.

Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal itu, sudah saatnya umat muslim Indonesia menghidupkan kembali semangat masjid sebagai pusat peradaban umat.

Sebagai penutup agenda di Jambi, Menteri Nasaruddin menanam Pohon Bodhi di lingkungan Asrama Haji Jambi. Pohon ini merupakan simbol penting dalam tradisi Buddhis, dan kehadirannya menandakan semangat lintas iman dan harmoni antarumat beragama.

Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Jambi Al Haris, Staf Khusus Menag Ismail Cawidu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain, serta jajaran pimpinan dan pejabat Kemenag Provinsi Jambi.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:08 WIB
Penyuluh KUA Rowokangkung Harumkan Nama Lumajang di Ajang Penais Award 2025
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 14:24 WIB
Penghulu Harus Jadi Teladan Moderasi Beragama
  • Oleh Wandi
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 06:22 WIB
Wamenag: Penyuluh Agama Adalah Wajah Kemenag di Tengah Masyarakat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 21 Agustus 2025 | 20:53 WIB
Lumajang Canangkan Bebas Pasung 2025, Martabat Pasien Gangguan Jiwa Dipulihkan
  • Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
  • Jumat, 15 Agustus 2025 | 05:54 WIB
Labuan Bajo Butuh Rasa Lokal: Pemuda Diajak Bangkitkan Kuliner Tradisional
-->