- Oleh Jhon Rico
- Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:28 WIB
:
Oleh MC KAB SANGGAU, Rabu, 30 April 2025 | 19:19 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 225
Sanggau, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau memperingati Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2025 di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau pada Rabu (30/4/2025).
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah, Aswin Khatib, mengatakan bahwa pelaksanaan apel ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam pengurangan risiko bencana, dengan mendorong partisipasi aktif seluruh insan kebencanaan. Kegiatan ini juga menjadi pengingat pentingnya meningkatkan kewaspadaan, kesadaran, dan kesiapsiagaan menuju Indonesia tangguh bencana.
"Wilayah Kabupaten Sanggau memiliki potensi bencana dengan kategori sedang, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, serta kebakaran hutan dan lahan. Ini menuntut kita semua untuk memiliki kesiapsiagaan sebagai kunci dalam melindungi masyarakat dari ancaman bencana," ujarnya.
Ia menekankan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, sinergi lintas sektor dalam bingkai kolaborasi pentahelix perlu terus ditingkatkan.
"Kabupaten Sanggau pada tahun 2025 mencatat intensitas kejadian bencana cukup tinggi, dengan 8 kecamatan dan 32 desa terdampak banjir yang mengganggu akses logistik, pendidikan, dan layanan kesehatan," jelasnya.
Pj Sekda juga memberikan perhatian khusus terhadap kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, ibu-ibu, dan anak-anak yang memiliki risiko tinggi terdampak bencana. Menurutnya, kelompok ini harus mendapatkan perlindungan dan pembekalan pengetahuan tentang prinsip-prinsip penyelamatan diri.
"Saya harap momentum ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi ajang refleksi, evaluasi, dan penguatan komitmen bersama dalam kesiapsiagaan bencana," tegasnya.
Lebih lanjut, ia mendorong semua pihak untuk terus berinovasi dalam merancang kegiatan kesiapsiagaan yang lebih efektif, kreatif, dan partisipatif. Edukasi, latihan evakuasi mandiri, dan sistem peringatan dini yang responsif menjadi langkah-langkah strategis yang harus terus dikembangkan.
(Abang Alfian/E.A.Lusy)