- Oleh Putri
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:36 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 26 Mei 2025 | 04:50 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 284
Pekanbaru, InfoPublik — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau mencatat nilai ekspor daerah tersebut mencapai USD6,39 miliar hingga 30 April 2025. Angka ini mayoritas disumbangkan oleh sektor industri pengolahan, yang menyumbang 96,89 persen dari total ekspor.
Sementara itu, nilai impor Riau tercatat sebesar USD0,58 miliar, yang 99,56 persen di antaranya merupakan impor bahan baku atau penolong. Hal ini mengindikasikan bahwa industri pengolahan di Riau masih menunjukkan aktivitas yang dinamis dan aktif memenuhi kebutuhan produksinya.
“Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas industri pengolahan di Riau masih berjalan dinamis dan tergolong aktif dalam memenuhi kebutuhan bahan bakunya dari luar negeri,” ujar Kepala Kanwil DJPb Riau, Heni Kartikawati, melalui keterangan pers pada Sabtu (24/5/2025).
Dari sisi sektor riil, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau pada Triwulan I 2025 mengalami perlambatan pertumbuhan namun tetap menunjukkan angka positif. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,86 persen (year-on-year), sementara Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 1,17 persen. Di sisi lain, sektor ekspor mencatat pertumbuhan tinggi sebesar 14,98 persen pada periode yang sama.
Meski pertumbuhan melambat, inflasi masih dalam kategori terkendali. Inflasi bulanan (month-to-month) per April 2025 tercatat sebesar 1,43 persen. Kenaikan inflasi ini dipicu oleh berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik 50 persen, serta naiknya harga kelompok makanan, minuman, tembakau, dan emas.
Heni menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan ekonomi daerah secara berkala untuk mendukung stabilitas fiskal dan pertumbuhan yang sehat.
“Kami terus mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Riau, khususnya dalam mengantisipasi gejolak harga dan memperkuat sektor industri pengolahan,” katanya.
Ia menekankan pentingnya kesinambungan kebijakan fiskal yang adaptif guna menghadapi dinamika ekonomi global, menjaga daya beli masyarakat, serta memastikan kelancaran aktivitas industri di daerah.
“Laporan ini menjadi salah satu instrumen penting dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi regional yang berbasis data dan analisis yang akurat, seiring upaya mendorong Riau menuju pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Heni.
(Mediacenter Riau/bts)