- Oleh MC KAB RAJA AMPAT
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:15 WIB
: Peserta Focus Group Discussion (FGD) Standar Pelayanan Statistik Terpadu dan Koordinasi Pembinaan Statistik Sektoral Tahun 2025. yang dilaksanakan BPS Kabupaten Raja Ampat, Senin (26/5/2025) (Foto: MC.Raja Ampat)
Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Senin, 26 Mei 2025 | 20:14 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 222
Raja Ampat, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Raja Ampat terus memperkuat peran strategisnya sebagai pembina statistik sektoral dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Standar Pelayanan Statistik Terpadu dan Koordinasi Pembinaan Statistik Sektoral Tahun 2025.
Kepala BPS Kabupaten Raja Ampat, Nurhaida Sirun menyatakan bahwa kualitas pembangunan daerah sangat bergantung pada kekuatan data sebagai dasar pengambilan kebijakan.
“Dalam era keterbukaan informasi dan percepatan transformasi digital saat ini, data bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan menjadi pilar utama pembangunan. Tanpa data yang akurat, konsisten, dan terstandar, maka perencanaan pembangunan hanya akan bersifat asumtif,” kata Nurhaida di Kantor BPS Raja Ampat, Distrik Kota Waisai, Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Senin (26/5/2025).
Nurhaida menjelaskan, sebagai lembaga yang ditugaskan berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 dan diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, BPS memiliki tanggung jawab untuk membina dan memastikan kegiatan statistik sektoral di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dilakukan dengan standar yang jelas.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pembinaan statistik sektoral ini membutuhkan sinergi yang kuat antara BPS dan seluruh OPD, serta dukungan dari masyarakat sipil, akademisi, dan media. Inilah esensi dari kegiatan hari ini—membangun pemahaman bersama, menyatukan langkah, dan memperkuat tata kelola data daerah,” jelasnya.
Menurut Nurhaida, pelayanan publik yang berkualitas hanya bisa dicapai jika didukung oleh data yang tepat. Oleh karena itu, BPS Raja Ampat secara konsisten mengembangkan Pelayanan Statistik Terpadu (PST), baik secara langsung di kantor maupun melalui layanan daring, yang mencakup konsultasi statistik, layanan perpustakaan, dan rekomendasi kegiatan statistik sektoral.
“Kami menyadari bahwa kebutuhan masyarakat dan OPD terhadap data semakin kompleks. Maka kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan layanan, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses review dan evaluasi. Harapan kami, layanan statistik ke depan semakin mudah diakses, profesional, dan benar-benar menjawab kebutuhan pengguna data,” kata dia.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian peserta ke dalam dua kelompok FGD. Kelompok pertama membahas Standar Pelayanan Statistik Terpadu, yang dipandu oleh Haidar Nabil Musthofa, Kelompok ini diikuti oleh perwakilan OPD, LSM, akademisi, mahasiswa, masyarakat, dan perwakilan, termasuk jurnalis dari LPP RRI Sorong yang turut serta dalam diskusi.
Sementara itu, kelompok kedua mengkaji Koordinasi Pembinaan Statistik Sektoral Tahun 2025, dengan peserta utama dari perwakilan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat. Kedua forum ini menjadi ruang dialog strategis untuk menyampaikan usulan, merumuskan standar, dan memperkuat sinergi antar lembaga.
Diskusi berlangsung dinamis. Para peserta tidak hanya menyampaikan persoalan dan tantangan dalam pelaksanaan kegiatan statistik sektoral, tetapi juga memberikan sejumlah rekomendasi untuk perbaikan, baik dari sisi teknis, kelembagaan, maupun pola koordinasi antarsektor.
Menutup rangkaian, BPS Raja Ampat menyampaikan apresiasi atas kerterlibatan peserta dan diharapkan FGD tersebut menjadi langkah terbaik dalam peningkatan pelayanan statistic Raja Ampat dalam pengelolaan data daerah.
“Kami atas nama BPS Raja Ampat menyampaikan terima kasih atas keterlibatan bapak/ibu peserta dalam kegiatan FGD hari ini,” ucap Haidar.
(Petrus Rabu/MC.Kab.Raja Ampat)