- Oleh MC PROV RIAU
- Senin, 25 Agustus 2025 | 05:14 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Jumat, 20 Juni 2025 | 23:35 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 199
Pekanbaru, InfoPublik – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar rapat khusus membahas kondisi terkini Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Balai Adat LAMR, Kota Pekanbaru, Kamis (19/6/2025).
Dalam forum tersebut, LAMR menyatakan kesiapannya untuk segera menerbitkan Warkah Adat sebagai bentuk sikap terhadap berbagai pelanggaran yang terjadi di kawasan hutan konservasi tersebut.
Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf, menegaskan bahwa pelestarian lingkungan dan perlindungan budaya merupakan satu kesatuan tak terpisahkan dalam sistem nilai Melayu.
“Tesso Nilo bukan hanya paru-paru Riau dan rumah bagi gajah serta satwa lainnya di Sumatera, tapi juga ruang hidup masyarakat adat. Maka pendekatan terhadap kawasan hutan TNTN harus adil dan bijak,” ujar Datuk Seri Marjohan.
LAMR mendorong pemerintah dan aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap segala bentuk pelanggaran yang terjadi di kawasan tersebut. Selain itu, LAMR juga meminta pelibatan aktif masyarakat adat sebagai penjaga dan pengelola hutan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Melayu.
“LAMR memandang perlu ada langkah bersama antara pemerintah, masyarakat adat, dan seluruh pemangku kepentingan untuk menyelamatkan Tesso Nilo,” tegasnya.
Menurutnya, kerusakan hutan bukan sekadar krisis ekologi, tetapi juga mencederai martabat dan marwah masyarakat adat.
“Tesso Nilo adalah bagian dari marwah kita. Ketika hutan dihancurkan, maka rusaklah keseimbangan,” tutur Datuk Seri Marjohan dengan nada prihatin.
Sebagai bentuk keseriusan, LAMR akan segera menerbitkan Warkah sebagai rujukan moral dan adat kepada pihak-pihak terkait. Saat ini, perumus warkah tengah menyusun isi dokumen tersebut dengan cermat.
“Perumus warkah sedang bekerja untuk kepentingan seluruh pihak yang terlibat. Ini akan menjadi pegangan kita bersama,” pungkasnya.
(Mediacenter Riau/fik)