Pariaman Bangkitkan Identitas Budaya dengan Dukungan Nasional

: Menteri Kebudayaan, Fadli Zon (dua dari kiri) meresmikan Museum Budaya Kota Pariaman di Rumah Tabuik Pasa, Kelurahan Karan Aur, Kecamatan Pariaman Tengah Minggu (6/7/2025). Acara itu juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy, Wali Kota Pariaman Yota Balad, dan Wakil Wali Kota Mulyadi, serta sejumlah pejabat pusat dan daerah. Foto : MC Kota Pariaman/Fadli


Oleh MC KOTA PARIAMAN, Senin, 7 Juli 2025 | 15:05 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 154


Kota Pariaman, InfoPublik - Kota Pariaman menorehkan sejarah baru dengan diresmikannya Museum Budaya Kota Pariaman oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, pada Minggu (6/7/2025).

Acara peresmian yang berlangsung di Rumah Tabuik Pasa, Kelurahan Karan Aur, Kecamatan Pariaman Tengah, itu dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy, Wali Kota Pariaman Yota Balad, dan Wakil Wali Kota Mulyadi, serta sejumlah pejabat pusat dan daerah.

Fadli Zon  menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif Pemerintah Kota Pariaman mengubah Rumah Tabuik menjadi museum.

“Ini bukan sekadar bangunan, melainkan jendela bagi generasi mendatang untuk memahami akar budaya mereka,” tegasnya.

Museum itu menjadi yang ke-470 di Indonesia, menambah daftar pusat pelestarian budaya nasional.

Fadli juga mendorong optimalisasi tata kelola museum, termasuk registrasi koleksi, tata pamer, dan penguatan narasi sejarah Tabuik sebagai ikon budaya Pariaman.

Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy menyebutkan, kehadiran museum itu sebagai momentum strategis.

“Pariaman sudah dikenal nasional lewat Tabuik. Dengan dukungan Pak Menteri, kami harap museum ini jadi magnet wisatawan dan pusat edukasi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti fasilitas pendukung seperti wifi gratis dan Galeri Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang diharapkan menarik minat generasi muda.

Sementara itu, Wali Kota Pariaman, Yota Balad mengungkapkan kebanggaannya atas peresmian museum pertama sejak kota ini berdiri 23 tahun lalu.

“Museum ini akan menjadi rumah bagi artefak, pakaian adat, alat musik tradisional, dan diorama sejarah,” katanya.

Keberadaan museum diharapkan tidak hanya sebagai ruang pamer, tetapi juga pusat kegiatan budaya, penelitian, dan destinasi wisata yang mendongkrak kesejahteraan masyarakat.

Museum Budaya Kota Pariaman dibangun dengan visi melestarikan warisan lokal, termasuk Festival Tabuik yang telah mendunia.

Koleksinya akan mencakup narasi historis, foto-foto dokumenter, dan benda-benda seni yang merepresentasikan kekayaan Minangkabau pesisir. 

Acara turut dihadiri oleh Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI Ferry Arlian, Direktur Film, Musik, dan Seni Syaifullah Agam, serta perwakilan DPRD, Forkopimda, LKAAM, dan Bundo Kanduang Kota Pariaman. (rika/f)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Senin, 25 Agustus 2025 | 05:45 WIB
Pacu Jalur 2025: Gubernur Riau Ikut Menari di Atas Perahu Panjang
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Sabtu, 23 Agustus 2025 | 21:29 WIB
Tari Babalu Batang Kini Memukau lewat Pertunjukan Kolosal
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:16 WIB
Pacu Jalur Simbol Perjuangan dan Kemajuan
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:07 WIB
Festival Pacu Jalur 2025 Resmi Dibuka, 50 Jalur Berlaga di Kuantan Singingi
  • Oleh MC KAB KAYONG UTARA
  • Rabu, 20 Agustus 2025 | 15:31 WIB
Mandi Safar Adalah Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan
-->