- Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:23 WIB
: Wabup Mabar sedang menyematkan Kartu Identitas peserta magang dan pelatihan. (Foto : Gonsalez)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Selasa, 8 Juli 2025 | 17:15 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 158
Labuan Bajo, Infopublik — Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun SDM unggul dengan membuka Program Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Pemagangan Industri Tahun 2025, yang kali ini menekankan attitude sebagai kompetensi utama yang harus dimiliki peserta.
Sebanyak 52 peserta magang dan 48 peserta pelatihan akan mengikuti program yang menyasar sektor-sektor strategis, seperti perhotelan, kuliner, teknologi informasi, hingga layanan kesehatan. Selama 5 bulan ke depan, mereka akan disalurkan ke 14 perusahaan industri terpilih di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, menegaskan bahwa sikap dan etika kerja (attitude) merupakan fondasi utama kesuksesan dalam dunia kerja, khususnya di industri pelayanan (hospitality).
“Attitude itu bukan cuma soal sopan santun, tapi menyangkut bagaimana kalian menghargai pekerjaan, menjaga kepercayaan, dan memberikan pelayanan terbaik. Jangan sampai kehadiran kalian justru menjadi beban bagi tempat magang,” ujar Yulianus.
Ia juga mengingatkan peserta bahwa pemerintah tidak segan mengambil tindakan jika ada peserta yang menunjukkan perilaku tidak layak, karena program ini membawa nama baik daerah.
“Kalau kalian jadi pengganggu, bukan solusi, jangan salahkan kalau kami hentikan magangnya. Jangan mempermalukan Manggarai Barat,” tegasnya.
Yang menarik, program ini tidak lagi bergantung pada dana pusat. Untuk pertama kalinya, Pemkab Manggarai Barat membiayai penuh program ini dari APBD, menunjukkan keseriusan dalam mendorong penyerapan tenaga kerja lokal yang siap pakai.
“Dulu kita tunggu dana pusat, sekarang kita siapkan sendiri. Ini bentuk nyata keberpihakan kami pada anak muda yang ingin bekerja dan maju,” kata Wabup Yulianus.
Selain pelatihan teknis, para peserta akan menjalani pelatihan attitude, budaya kerja, dan komunikasi efektif agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja profesional.
Pelatihan awal dilakukan di UPTD BLK dengan durasi bervariasi sesuai bidang: Food & Beverage (F&B) Service: 35 hari, Tata Boga: 28 hari, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): 24 hari.
Peserta pelatihan berasal dari berbagai latar pendidikan: SD: 1 orang, SMP: 4 orang, SMA/SMK: 81 orang, Diploma: 5 orang, dan Sarjana (S1): 53 orang.
Dari total pendaftar, 48 orang lolos untuk mengikuti pelatihan dan 52 orang langsung terjun ke industri dalam program magang.
Rincian penempatan peserta magang: Rumah Sakit Siloam: 2 orang (Administrator), Hotel Ayana: 4 orang (3 Accounting, 1 HRD), Hotel Tak Tanah: 6 orang (2 Housekeeping, 2 Front Office, 2 Engineering), Hotel Sudamala: 1 orang (Housekeeping), Hotel La Prima: 2 orang (1 F&B, 1 Front Office), Hotel Sasgo: 7 orang (2 F&B, 3 Housekeeping, 2 Front Office), Eleven Café: 4 orang (Waitress), Pande Kopi Café: 2 orang (Waiters), Silvia Hotel: 1 orang (Front Office), Escape Hotel: 1 orang (F&B), dan Hotel Katamaran: 8 orang (3 F&B, 1 Receptionist, lainnya tidak disebut).
Program ini merupakan bagian dari strategi pembangunan SDM berkelanjutan di wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas seperti Labuan Bajo, di mana 60% Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari sektor restoran dan perhotelan.
Dengan menciptakan lulusan pelatihan yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga matang secara karakter, Pemkab Manggarai Barat berharap dapat mengisi kesenjangan tenaga kerja industri dengan generasi lokal yang unggul dan berdaya saing.
Melalui pendekatan serius dan pendanaan mandiri, program pelatihan dan pemagangan di Manggarai Barat 2025 membuktikan bahwa investasi terbaik adalah membentuk sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi dan berkarakter baik. Dengan menekankan pentingnya attitude sebagai nilai dasar, pemda tidak hanya menyiapkan tenaga kerja—tapi juga calon pemimpin masa depan industri lokal. (Gonsalez/Gery)