- Oleh MC KOTA TIDORE
- Rabu, 27 Agustus 2025 | 19:02 WIB
: Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauji/ MC Tidore.
Oleh MC KOTA TIDORE, Kamis, 7 Agustus 2025 | 11:44 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 112
Tidore, InfoPublik- Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Dinas Perhubungan mengalokasikan anggaran sekitar Rp3,9 miliar untuk pekerjaan awal berupa timbunan lahan Terminal Transit di Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauji, menjelaskan bahwa terminal transit tersebut merupakan manifestasi dari keseriusan pimpinan daerah dalam menjawab kesenjangan pembangunan di wilayah daratan Oba.
“Semangat paling dasar membangun terminal transit di Kelurahan Payahe adalah sebagai solusi mengurai konflik yang selama ini terjadi antara Organda di wilayah Oba dan Kabupaten Halmahera Tengah,” ujar Ardiansyah di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Menurut dia, keberadaan terminal tersebut tidak hanya menjadi penghubung penting antardaerah, tetapi juga akan membuka sektor ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
“Selain pembangunan terminal, juga direncanakan pembangunan ruko yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat,” ujar dia.
Ia menambahkan, Kelurahan Payahe memiliki posisi strategis karena menjadi simpul penghubung antara Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kota Tidore Kepulauan. Pembangunan infrastruktur transportasi di wilayah ini diproyeksikan mampu mempersingkat waktu tempuh antarwilayah.
“Apabila jalan Payahe–Dehepohodo sudah tuntas dibangun oleh Pemerintah Provinsi, kemudian aktivitas transportasinya lancar, maka kita bisa memotong perjalanan laut yang cukup jauh dari Gane Barat dan Gane Timur di Kabupaten Halmahera Selatan menuju Kota Tidore Kepulauan,” tambahnya.
Ardiansyah mengungkapkan bahwa total anggaran yang dirancang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan terminal transit tersebut mencapai Rp28 miliar, dan akan dilakukan secara bertahap menggunakan dana APBD Kota Tidore Kepulauan serta bantuan dari kementerian terkait.
“Untuk tahap pertama ini dilakukan pekerjaan timbunan yang telah dialokasikan Rp3 miliar lebih. Karena lokasi itu merupakan kawasan rawa, maka perlu dilakukan pemadatan struktur tanah agar pembangunan ruko nantinya tidak memengaruhi kestabilan lahan,” tandas dia.
MC Tidore