- Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 04:31 WIB
: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang resmi meluncurkan program Kabar Penting atau Kampus Bergerak Peduli Stunting di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Selasa (12/8/2025)/ MC Malang.
Oleh MC KOTA MALANG, Kamis, 14 Agustus 2025 | 06:27 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 139
Malang, InfoPublik- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang resmi meluncurkan program Kabar Penting atau Kampus Bergerak Peduli Stunting di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Selasa (12/8/2025). Program ini melibatkan 27 perguruan tinggi berbasis kesehatan di Kota Malang sebagai mitra strategis dalam penanganan stunting.
Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menyampaikan bahwa Kabar Penting menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi untuk memperkuat intervensi berbasis edukasi, riset, dan pemberdayaan masyarakat.
“Besar harapan kami agar kampus dapat hadir di tengah masyarakat, dan program Kampus Bergerak Peduli Stunting menjadi langkah awal yang tepat untuk memulai aksi nyata tersebut,” ujar dia.
Erik juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras menurunkan angka stunting, mulai dari perangkat daerah terkait, puskesmas, kader posyandu, hingga mitra dari dunia pendidikan dan organisasi masyarakat.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai penguat komitmen bersama untuk memastikan setiap anak di Kota Malang tumbuh sehat, cerdas, dan penuh harapan, karena itulah fondasi masa depan bangsa kita,” kata dia.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menjelaskan bahwa Kabar Penting lahir sebagai respons atas kenaikan prevalensi stunting di Kota Malang berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Data menunjukkan angka stunting naik dari 17 persen menjadi 22,4 persen.
“Perangkat daerah lintas sektor sudah bergerak, tapi yang belum terpikir adalah perguruan tinggi. Maka kami membuat pola agar kampus berbasis kesehatan bisa berperan aktif dalam penanganan stunting,” terang dia.
Sebelum peluncuran, Dinkes telah melakukan koordinasi daring dengan perguruan tinggi untuk menyusun konsep program. Hasilnya, 27 perguruan tinggi akan membina dan memantau 57 kelurahan di Kota Malang, masing-masing mengampu dua hingga tiga kelurahan. Kegiatan ini akan melibatkan organisasi profesi seperti dokter, bidan, dan perawat.
“Kolaborasi ini akan fokus pada pola asuhan keperawatan dan kebidanan, serta penanganan balita stunting yang mengalami gangguan pertumbuhan. Targetnya, pada survei gizi akhir 2025, kita bisa menurunkan angka stunting mendekati target nasional di kisaran 14–17 persen,” tambah Husnul.
Program Kabar Penting mulai dijalankan Agustus 2025 dan akan dievaluasi pada akhir tahun untuk meninjau capaian serta merumuskan langkah lanjutan. Pada 2026, Pemkot Malang berencana memperluas keterlibatan hingga 67 perguruan tinggi.
(Iu)