Buleleng Festival 2025: Kolaborasi Megah Sejarah Topeng, Digital, dan Kearifan Lokal

: Drs. Gede Suyasa, M.Pd., dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio di Singaraja (Dok.MC Kab.Buleleng)


Oleh MC KAB BULELENG, Kamis, 14 Agustus 2025 | 16:58 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 187


Buleleng, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Buleleng bersiap menyelenggarakan pesta budaya akbar, Buleleng Festival (Bulfest) 2025, pada 18-23 Agustus.

Mengusung tema "The Mask History of Buleleng", festival tahunan ini bertujuan mengangkat kekayaan historis dan filosofis topeng (tapel) khas daerah yang merefleksikan dimensi kehidupan manusia, karakter, perilaku, serta cerita turun-temurun masyarakat Buleleng.

Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng sekaligus Ketua Panitia Bulfest 2025, Gede Suyasa, menegaskan pemilihan tema itu memiliki landasan kuat.

"Topeng adalah simbol kehidupan. Ia menampilkan berbagai karakter dan emosi, merefleksikan perilaku manusia, sekaligus menyimpan cerita leluhur kita. Buleleng memiliki ratusan topeng, baik sakral maupun kreasi modern, dan pernah menjadi tuan rumah konferensi topeng Internasional pada tahun 2010," jelas Suyasa dalam dialog interaktif di salah satu radio Singaraja, Rabu (13/8/2025).

Bulfest 2025 akan menyebar di berbagai titik strategis di jantung Kota Singaraja.

Panggung utama di depan Patung Singa Ambara Raja akan menjadi pusat pertunjukan seni, mulai dari tradisional hingga musik modern.

Rumah Jabatan Bupati dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) akan dijadikan lokasi pameran topeng, kuliner khas, serta Buleleng Digital Expo (BDE).

Gedung Sasana Budaya disiapkan untuk seni legendaris, sementara Puri Kanginan akan memamerkan seni klasik. Sepanjang Jalan Pahlawan hingga Jalan Veteran akan dipenuhi stand UMKM kuliner, fesyen, dan kerajinan lokal.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, I Nyoman Wisandika, mengungkapkan skala kolosal festival ini dengan melibatkan 31 sanggar seni  dan sekitar 1.000 seniman.

 Pembukaan akan diramaikan oleh tari massal "Megrumbungan" yang melibatkan 150 penari di Jalan Ngurah Rai hingga pertigaan Yudistira.

"Selain itu, ada pementasan topeng tiga generasi, arja, drama gong, hingga sendratari. Semua ini adalah upaya kami menjaga tradisi agar tetap hidup di tengah generasi muda," tegas Wisandika.

Aspek digital mendapat porsi khusus melalui Buleleng Digital Expo (BDE).

Kadis Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan, menyatakan BDE bukan sekadar lomba teknologi.

"Ini adalah wadah bagi sekolah, komunitas, dan UMKM untuk memamerkan inovasi digital, mulai dari robot hingga gamelan berbasis AI. Yang istimewa, tahun ini untuk pertama kalinya kita mengadakan lomba programming tingkat kabupaten," kata Suwarmawan.(MC Kab.Buleleng/Rn)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:49 WIB
Buleleng Festival: Sinergi Seni Budaya, UMKM, dan Pembangunan Hijau
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:33 WIB
Bunda PAUD Buleleng Gaungkan Gaya Hidup Sehat
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Rabu, 20 Agustus 2025 | 11:43 WIB
Singa Pinter: Lompatan Besar Buleleng Wujudkan Transformasi Digital
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Senin, 18 Agustus 2025 | 21:29 WIB
Buleleng Festival 2025: Harmoni Budaya, Ekonomi, dan Inovasi Ramah Lingkungan
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Sabtu, 16 Agustus 2025 | 06:34 WIB
Relawan Kebersihan Siap Kawal Bulfest 2025
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Jumat, 8 Agustus 2025 | 16:19 WIB
Buleleng Festival 2025 Tak Hanya Seni, Tapi Juga Solusi Pengelolaan Sampah
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Rabu, 6 Agustus 2025 | 16:04 WIB
Pemkab Buleleng dan UMKM Aluh Sinergi Bangun Ekosistem Usaha
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Senin, 11 Agustus 2025 | 11:34 WIB
Buleleng Percepat Perlindungan Hukum Kopi Robusta Lemukih
-->