- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Seminar proposal kajian pengelolaan tambang mineral bukan logam dan dampaknya terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi yang dilaksanakan Bapppeda Provinsi Gorontalo. (foto RAA)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 22 Agustus 2025 | 07:24 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 122
Kota Gorontalo, InfoPublik - Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo secara resmi memulai rangkaian penelitian mendalam mengenai pengelolaan tambang mineral bukan logam dan dampaknya terhadap tiga aspek fundamental, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Langkah strategis itu diawali dengan penyelenggaraan seminar proposal kajian yang berlangsung di Lantai 1 Gedung Bapppeda Provinsi Gorontalo, pada Kamis (21/8/2025).
Kepala Bidang Riset dan Inovasi Bapppeda Provinsi Gorontalo, Tity Iriani Datau, mengatakan kegiatan itu bertujuan menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
“Kami berharap akademisi, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memberi masukan dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi kekayaan Gorontalo akan sumber daya mineral, baik logam maupun bukan logam, dengan fokus penelitian kali ini khusus pada mineral bukan logam.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti, Raghel Yunginger, memaparkan bahwa penelitian ini dirancang untuk menjawab pertanyaan kompleks seputar pengelolaan tambang mineral bukan logam dan dampaknya.
“Penelitian ini akan menjawab bagaimana pengelolaan tambang mineral bukan logam dan dampaknya terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi,” kata Raghel.
Ia mengakui peran vital sektor itu sebagai tulang punggung bahan konstruksi infrastruktur, penyedia lapangan kerja, dan kontributor pertumbuhan ekonomi daerah.
Ruang lingkup penelitian mencakup beberapa variabel kunci, yaitu tata kelola pertambangan (mulai dari perizinan hingga praktik penambangan), dampak terhadap lingkungan, dampak pada pemukiman dan masyarakat, dampak positif ekonomi, serta rekomendasi untuk pengelolaan berkelanjutan.
Untuk mendapatkan data yang komprehensif, tim peneliti yang terdiri dari Raghel Yunginger, Rezkiawan Tantawi, Ayup Pratama Aris, Ivana Butolo, dan Sri Sutarni Arifin akan menggunakan metode triangulasi data.
Seperti dijelaskan anggota peneliti Ivana Butolo, metode yang digunakan tidak hanya wawancara mendalam dengan pemilik tambang, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat, tetapi juga studi dokumen perizinan, observasi lapangan, dan uji laboratorium menggunakan metode thin section untuk analisis material.
Jenis mineral bukan logam yang menjadi objek kajian sangat beragam dan memiliki nilai ekonomi tinggi, antara lain pasir dan kerikil untuk beton dan aspal, batugamping (kalsit) sebagai bahan baku semen, gipsum untuk papan gipsum, kaolin untuk keramik dan kertas, talk untuk kosmetik, zeolit untuk penyaring air, serta fosfat untuk pupuk.(mcgorontaloprov)