- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:27 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 56
Padang, InfoPublik — Rasa haru menyelimuti Bandara Internasional Minangkabau pada Senin (25/8/2025). Setelah dirawat hampir dua bulan di Tanah Suci, seorang jemaah haji Debarkasi Padang akhirnya kembali ke Tanah Air. Ia adalah Mariatun Buyung Sutan (51), jemaah eks Kloter 05 asal Kota Padang, yang sempat dirawat pasca puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Kepulangan Mariatun disambut hangat Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumbar, M. Rifki, mewakili Kakanwil Kemenag Sumbar, bersama Kakan Kemenag Kota Padang, Edy Oktafiandi. Sejumlah petugas kesehatan dan keluarga juga hadir menunggu sejak pagi.
Selama perjalanan dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah menuju Padang dengan penerbangan Lion Air JT 81, Mariatun mendapat pendampingan khusus dari dua petugas haji Teknis Urusan Haji KJRI Jeddah, Lucki Prasetia dan Susi Darmayanti Hanafia Hasim. Ia terbang dalam kondisi berbaring (stretcher), dibantu oksigen serta alat bantu pernapasan BiPAP (Bilevel Positive Airway Pressure).
“Kita bersyukur satu jemaah kita yang sebelumnya dirawat sudah kembali ke tanah air. Hingga hari ini, masih ada sekitar 15 jemaah haji Indonesia yang dirawat di rumah sakit di Saudi. Mudah-mudahan mereka segera pulih dan bisa pulang,” ujar Rifki.
Namun, Rifki juga menyampaikan duka mendalam karena dari tiga jemaah Debarkasi Padang yang sempat dirawat setelah musim haji, dua di antaranya wafat di Arab Saudi, yakni Zubir Kahar Abdul Rauf asal Agam (Kloter PDG07) dan Nurbaiti Sirin Rahab asal Padang Pariaman (Kloter PDG).
Sesampainya di Bandara BIM, Mariatun langsung diperiksa tim kesehatan, kemudian dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit untuk perawatan lanjutan.
Susi Darmayanti, perawat yang mendampingi sejak Jeddah, menjelaskan Mariatun dirawat karena komplikasi pasca Armuzna, dengan riwayat sleep apnea, asam lambung, diabetes mellitus, dan gangguan jantung.
“Selama penerbangan, kondisi beliau stabil dan sadar. Walaupun harus menggunakan BiPAP dan oksigen, secara umum beliau dalam keadaan baik,” kata Susi.
Kedatangan Mariatun disambut haru pihak keluarga. Dini, adik kandungnya, tak kuasa menahan air mata ketika akhirnya bisa memeluk sang kakak.
“Kami sangat bersyukur kakak bisa pulang dengan selamat. Selama di Saudi, meski sendiri, beliau selalu mendapat perawatan baik. Kami berterima kasih kepada pemerintah dan petugas yang sudah mendampingi kakak dengan penuh perhatian,” ucap Dini.
Kisah kepulangan Mariatun menjadi pengingat bahwa penyelenggaraan haji tidak hanya soal ibadah, tetapi juga menyangkut perlindungan, pelayanan, dan keselamatan jemaah. Pemerintah melalui Kemenag dan para petugas haji terus berkomitmen memastikan setiap jemaah mendapatkan pendampingan yang layak hingga kembali ke tanah air. (MC Padang/Marajo/Stephen PS / Fauzil / Hariz / Habib / Rusdi PH)