- Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:23 WIB
: Para Peserta FGD Pose Bersama setelah kegiatan (Foto: Gonsalez)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Jumat, 8 Agustus 2025 | 17:22 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 132
Labuan Bajo, Infopublik – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Destinasi Wisata Berkelanjutan di Ruang TIC Disparekrafbud, Jumat (8/8/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Pemkab Manggarai Barat dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Sekolah Tinggi Ilmu Bisnis Kumala Nusa Yogyakarta, sebagai wujud komitmen mengelola Labuan Bajo yang telah ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) secara berkelanjutan.
Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Stefan, menegaskan bahwa keberlanjutan pariwisata hanya bisa dicapai melalui kolaborasi seluruh pemangku kepentingan. “Pasca penetapan Labuan Bajo sebagai DSP, pertumbuhan signifikan terjadi. Namun, keberlanjutan hanya dapat dicapai melalui adaptasi, inovasi, dan kolaborasi,” tegasnya.
Stefan mengapresiasi dukungan UNY dan STIE Kumala Nusa, serta menilai kolaborasi dengan dunia akademik sebagai kompas penting dalam merumuskan kebijakan pariwisata berbasis riset.
“Riset dan rekomendasi ilmiah menjadi kontribusi nyata untuk meningkatkan kualitas destinasi. Ke depan, kami mendorong integrasi kantor seluruh asosiasi pariwisata dalam satu lokasi sebagai pusat koordinasi,” tambahnya.
FGD ini menjadi bagian dari penelitian BIMA-Kemendikbudristek yang dilakukan tim dari UNY dan STIE Kumala Nusa. Perwakilan tim peneliti, Prof. Tony Wijaya, menyampaikan apresiasi atas kesempatan berdialog langsung dengan para pemangku kepentingan.
“Diskusi ini sangat berharga untuk memahami kondisi eksisting Labuan Bajo secara mendalam. Hasilnya diharapkan tidak hanya bernilai akademis, tetapi juga menjadi kontribusi strategis bagi pengembangan industri pariwisata,” ungkapnya.
Acara ini dihadiri perwakilan asosiasi pariwisata, pelaku usaha, dan OPD terkait. Melalui FGD ini, diharapkan lahir rekomendasi konkret dan peta jalan kolaboratif untuk memperkuat posisi Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas yang berkelanjutan, berdaya saing global, serta tetap menjaga kelestarian alam dan budaya lokal. (MC Kabmanggaraibarat/Gaudensius Budiman hading-Tian Candra*-Tim IKP Kominfo)