- Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 13:26 WIB
: Aksi Ekologis dengan menanam pohon Manggrove di Pantai Binongko Labuan Bajo. (Foto : Ferdy Jemaun)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Selasa, 12 Agustus 2025 | 15:41 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 142
Labuan Bajo, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat memberikan apresiasi kepada Keuskupan Labuan Bajo dan seluruh pihak yang terlibat dalam aksi bersih pantai serta penanaman pohon mangrove di Pantai Binongko dan Pantai Pede. Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian Festival Golo Koe 2025 ini dinilai sebagai bentuk kepedulian bersama dalam menjaga bumi Manggarai Barat demi keberlanjutan lingkungan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, saya menyampaikan apresiasi kepada Keuskupan Labuan Bajo dan seluruh pihak yang berpartisipasi. Ini adalah langkah nyata meminimalisir abrasi dan erosi wilayah pesisir,” ujar Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Manggarai Barat, Aloisius Lahi, saat membuka kegiatan Aksi Ekologis di Pantai Pede, Labuan Bajo, Senin (11/8/2025).
Menurutnya, keberhasilan menjaga lingkungan memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, gereja, unsur Forkopimda, dan para pemerhati lingkungan. Upaya itu meliputi penanaman mangrove, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, hingga edukasi lingkungan bagi generasi muda.
Kegiatan ini dihadiri Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus, Vikjen Keuskupan RD. Rikard Manggu, Sekjen RD. Fransiskus Nala Kartijo Udu, unsur Forkopimda, perangkat daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis lingkungan, dan siswa dari sejumlah sekolah.
Rangkaian acara diawali perayaan ekaristi yang dipimpin RD. Rikard Manggu. Dalam kotbahnya, ia mengingatkan pentingnya “pertobatan ekologis” melalui gaya hidup ramah lingkungan, seperti mengurangi plastik sekali pakai dan memanfaatkan barang pakai ulang. Menurutnya, merawat alam adalah wujud kasih kepada Sang Pencipta sekaligus kepedulian terhadap kelompok yang rentan terdampak perubahan iklim.
Usai misa, peserta melakukan tiga aksi utama: rehabilitasi terumbu karang, bersih pantai, dan penanaman pohon mangrove sebagai puncak kegiatan. Aksi ekologis ini menunjukkan bahwa Festival Golo Koe 2025 bukan hanya ajang budaya dan religius, tetapi juga momentum kolektif untuk melaksanakan Asta Cita Presiden RI, khususnya agenda pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan serta pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan.
Dengan keterlibatan lintas pihak, Pemkab Manggarai Barat optimistis gerakan ini akan menjadi teladan nasional dalam menjaga laut dan pesisir sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.
(eFJe/Gery/Rafika)***