- Oleh MC KAB PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:45 WIB
: Kepala BNPB Suharyanto bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau pos pengungsian warga terdampak banjir di Gudang Logistik BNPB Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025)/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan langsung ke lokasi pengungsian masyarakat terdampak banjir di Kota Bekasi. Kunjungan itu dilakukan di Gudang Logistik BNPB, Jalan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025).
Dalam peninjauan tersebut, hadir pula Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Keduanya memastikan bahwa pemerintah pusat akan terus mendukung dan mendampingi upaya penanganan darurat banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, khususnya di Kota Bekasi.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak dan kehadiran Bapak Menteri Sosial di lapangan, mudah-mudahan penanganan banjir di Kota Bekasi dapat segera diselesaikan. Ada dua titik yang sangat parah, yaitu di kantor pemerintahan Wali Kota Bekasi dan Mal Mega Bekasi yang terendam akibat tanggul jebol,” ujar Suharyanto.
Hingga Selasa (4/3/2025), tercatat 297 kepala keluarga (KK) atau 600 jiwa masih mengungsi di pos pengungsian Gudang Logistik BNPB Jatiasih. Kepala BNPB menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah evakuasi warga yang masih terjebak di lokasi banjir.
“Warga masih mengungsi di sini, terutama di wilayah Jabodetabek yang banjirnya masih tinggi, khususnya di Kota Bekasi. Prioritas pertama adalah evakuasi. Tim gabungan telah diterjunkan, dan kami memastikan semua warga berhasil diselamatkan,” jelas Suharyanto.
Selain evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak, baik yang mengungsi maupun yang bertahan di lantai dua rumahnya, menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Kami tidak bisa memaksa warga untuk dievakuasi, terutama yang masih bertahan di lantai dua karena khawatir dengan harta bendanya. Namun, kami tetap memastikan bantuan logistik sampai ke mereka. Intinya, kita bahu-membahu memastikan kebutuhan dasar terpenuhi,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi potensi banjir lebih luas, pemerintah juga melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) hingga Kamis (6/3/2025). Langkah ini diambil untuk menekan curah hujan yang diprediksi masih tinggi.
“Kami telah berkoordinasi dengan BMKG dan Menko PMK. Prediksinya, curah hujan akan mereda setelah tanggal 6 Maret, namun akan naik lagi pada tanggal 11 Maret. Jika diperlukan, OMC akan dilakukan kembali,” ujar Suharyanto.
Dalam kunjungannya, Kepala BNPB juga menyerahkan sejumlah bantuan logistik dan peralatan untuk mendukung penanganan darurat banjir. Bantuan tersebut meliputi perahu karet, pelampung, tenda pengungsian, serta kebutuhan pokok bagi warga terdampak yang mengungsi.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat terdampak banjir. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban mereka selama masa darurat ini,” tambah Suharyanto.